Tidak seperti yang sering dikatakan banyak orang,
sebenarnya musik bukan bahasa universal. Makna musikal tidak dapat
menyeberang lintas budaya. Jika ingin dimengerti, kita harus berbicara
dengan menggunakan bahasa musik dari budaya setempat. Inilah yang
menjadi fokus bahasan dalam etnomusikologi. Apakah yang dimaksud
dengan etnomusikologi? Menurut Pono Banoe,
dalam kamus istilah musik, etnomusikologi adalah studi musik yang dikaitkan dengan latar belakang kebudayaan suatu bangsa. Senada dengan itu, beberapa ahli etnomusikologi mendefinisikan etnomusikologi sebagai studi tentang musik-musik etnik.
dalam kamus istilah musik, etnomusikologi adalah studi musik yang dikaitkan dengan latar belakang kebudayaan suatu bangsa. Senada dengan itu, beberapa ahli etnomusikologi mendefinisikan etnomusikologi sebagai studi tentang musik-musik etnik.
Setiap kebudayaan di dunia, memiliki dua komponen
utama, yaitu bahasa dan musik mereka sendiri. Dalam kebanyakan budaya,
baik bahasa maupun musik dipakai untuk berkomunikasi. Bahasa memakai
kata-kata sebagai media untuk membagikan pemikiran dan ide. Musik
memakai kombinasi kata (biasanya dalam bentuk puisi) dan komponen
ritmis melodis untuk berkomunikasi. Seperti bahasa, musik dapat
mengomunikasikan pemikiran dan ide. Bahkan kadangkala musik dapat
dipakai untuk tingkatan-tingkatan komunikasi yang lebih mendalam yang
mengungkapkan hal-hal yang tak dapat dikatakan secara langsung. Musik,
melalui puisi dan bunyi, fungsinya dapat menjadi amat penting dalam
menyampaikan ungkapan-ungkapan dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip inilah yang membuat etnomusikologi menjadi
bidang yang penting dalam pelayanan penerjemahan Alkitab. Musik
menyentuh sampai kedalaman jiwa manusia sehingga seseorang yang tidak
pernah mau mendengarkan kebenaran Alkitab melalui khotbah akan
tertarik ketika mendengar sebuah lagu dalam bahasanya sendiri. Apalagi
jika lagu itu dimainkan dengan irama musik khas daerahnya -- dan
lagu-lagu seperti itu dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk
menyampaikan kebenaran rohani.
Pernah terjadi di sebuah daerah di Ghana, di mana
sebuah kelompok musik rohani langsung dikerumuni dua ratus orang yang
penasaran dan ingin bertanya. Para pemusik tadi menyanyikan lagu demi
lagu dengan memakai gaya dan irama musik setempat yang isinya
mengungkapkan kebenaran Allah.
Sering kali nyanyian rohani dalam bentuk musik
tradisional lebih bisa dinikmati dan dipahami daripada nyanyian rohani
dengan musik asing, misalnya dari Barat. Di Senegal, misalnya, kaset
Injil Yohanes dalam salah satu bahasa suku sangat digemari karena
ayat-ayat Alkitab dibacakan/disenandungkan sesuai dengan irama yang
mereka kenal. Orang-orang yang lebih tua mendengarkan kaset ini dengan
tekun. Bahkan mereka meminta anak-anak agar tidak ribut supaya mereka
dapat mengerti dengan jelas apa yang sedang disampaikan.
A adalah seorang pemuda Afrika yang berbakat
musik. Ketika ia mendengar suatu persekutuan di mana banyak orang
menggubah lagu-lagu baru dan mereka mencari orang yang dapat memainkan
biola berdawai satu, A pun bergabung. Melalui lagu-lagu inilah
akhirnya A menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Sekarang,
bersama dengan orang-orang percaya lain, A berkeliling ke desa-desa
menyanyikan lagu-lagu baru gubahannya sendiri.
Musik adalah sarana penting untuk memberitakan
Injil agar pesan Alkitab dapat disampaikan kepada para pendengar yang
belum mengenal Yesus.
(sumber: http://misi.sabda.org/etnomusikologi_penerjemahan_alkitab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar